Translate :

February 4, 2009

Pedoman Penulisan Tanda Baca

,Pada artikel yang bersumber dari Wikipedia Indonesia ini, saya akan menuliskan tentang Pedoman Penulisan Tanda Baca yang sesuai dengan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Mudah-mudahan dapat dijadikan bahan acuan dalam pembuatan karya ilmiah, misalnya: tesis, skripsi, laporan PKL, paper, tugas kuliah/sekolah, proposal, cerpen, buku, artikel, dan sebagainya.

Tanda Titik ( . )

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh:
Saya suka makan nasi.
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik. Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan (spasi). Cara ini dilakukan dalam penulisan karya ilmiah.

2. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
* M. Raihan Hafidz
* Vino G. Bastian
Tetapi apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
Contoh:
* Muhammad Raihan Hafidz
* Vino Giovanni Bastian

3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
* Dr. (Doktor)
* Ny. (Nyonya)
* S.E. (Sarjana Ekonomi)

4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
* dll. (dan lain-lain)
* dsb. (dan sebagainya)
* tgl. (tanggal)
Dalam karya ilmiah seperti skripsi, makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan singkatan.

5. Tanda titik dibelakang huruf dalam suatu bagian ikhtisar atau daftar.
Contoh:
A. Latar Belakang.
B. Tujuan Penelitian.
Jika berupa angka, maka urutan angka itu dapat disusun sebagai berikut dan tanda titik tidak dipakai pada akhir sistem desimal.
Contoh:
* 1.1
* 1.2
* 1.2.1

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Contoh:
Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik)

7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh:
* Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
* Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Ipras.

8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
* Sekjen : (Sekretaris Jenderal)
* UUD : (Undang-Undang Dasar)
* SMA : (Sekolah Menengah Atas)
* WHO : (World Health Organization)

9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh:
* Cu (Kuprum)
* 52 cm
* l (liter)
* Rp 350,00

10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
Contoh:
* Latar Belakang Pembentukan
* Sistem Acara

11. Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
* Jalan Kebayoran 32
* Jakarta, 29 Oktober 2007
* Yth.Sdr.Gema

Tanda Koma ( , )
Setiap penggunaan tanda koma, harus diberikan satu ketukan (spasi) setelah tanda koma tersebut.

1.
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Contoh:
Saya menjual baju, celana, dan topi.
Contoh penggunaan yang salah:
Saya membeli udang, kepiting dan ikan.

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
Contoh:
Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.

3.a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
* Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
* Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

3.b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Contoh:
* Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
* Dia lupa akan janjinya karena dia sibuk.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh:
* Oleh karena itu, kamu harus datang.
* Jadi, saya tidak jadi datang.

5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
* O, begitu.
* Wah, bukan main.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
Kata adik, "Saya sedih sekali".

7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
* Medan, 18 Juni 1984
* Medan, Indonesia.

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh:
Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contoh:
I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
Rinto Jiang, S.E.

11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
* 33,5 m
* Rp 10,50

12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh:
pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.

13. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Bandingkan dengan:
Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Contoh: "Di mana Pras tinggal?" tanya Depran.

Tanda Titik Koma ( ; )
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh:
Malam makin larut; kami belum selesai juga.

2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh:
Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

Tanda Titik Dua ( : )
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh:
* yang kita perlukan, sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari.
* Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan rangkaian.
Contoh:
Ketua : Gema Prasada
Wakil Ketua : Dhany Safari Putra
Sekretaris : Apriguno Putrantio
Wakil Sekretaris : Ahmad Buchori
Bendahara : Dwi Setiawan
Wakil bendahara : Dycka Triananda
Humas : Arya Yudha Asmoro

3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Dhany : "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Depran : "Siap, Boss!"

4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.

5. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Tanda Hubung ( - )
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contoh:
....dia beli ba-
ru juga.

- Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
Contoh:
.... masalah i-
tu akan diproses.

2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dan belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada pergantian baris.
Contoh:
.... cara baru meng-
ukur panas
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh:
.........mengharga-
i pendapat.

3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
anak-anak
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.

4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:
p-e-n-g-u-r-u-s

5. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
bandingkan:
Contoh:
* ber-evolusi dengan be-revolusi
* dua puluh lima-ribuan (20x5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1x25000).
* Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
* PN dengan di-PN-kan.

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbulan atau kata.
Contoh:
* se-Indonesia
* hadiah ke-2
* tahun 50-an
* ber-SMA
* KTP-nya nomor 11111
* bom-V2
* sinar-X.

7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
* di-charter
* pen-tackle-an

8. Tanda hubung dipakai sebagai lambang matematika untuk pengurangan (tanda kurang).
Contoh:
10-5 = 5

Tanda Pisah ( — )
1. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.
Contoh:
Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar

-Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda pisah dinyatakan dengan 2 tanda hubung tanpa jarak.
Contoh:
Medan—Ibu kota Sumut—terletak di Sumatera

2. Tanda pisah menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.
Contoh:
* 1919—1921
* Medan—Jakarta
* 10—13 Desember 1999

Tanda Elipsis ( ... )
Tanda ini dinyatakan dengan menggunakan tiga titik, untuk mengekspresikan jeda dan keheningan agak panjang dalam sebuah kalimat, agar pembaca dapat memahami situasi yang hening atau menunggu. Tanda ini juga digunakan untuk menggambarkan bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan berbisik atau suara yang pelan sekali. Pada penulisan petikan langsung jika tanda elipsis diulang-ulang beberpa kali berarti bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan terbata-bata dan sangat pelan.

Tanda Tanya ( ? )

Ditulis hanya pada akhir kalimat untuk menggambarkan kalimat pertanyaan, sehingga pembaca akan mengerti intonasi kalimat tersebut jika dilisankan/ diucapkan. Dengan demikian kalimat tanya dimengerti dan merangsang pembaca atau pendengar untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Tanda Seru ( ! )
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh:
Contoh:
* Alangkah mengerikannya peristiwa itu!
* Bersihkan meja itu sekarang juga!
* Sampai hati ia membuang anaknya!
* Merdeka!

Tanda Kurung (...)
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
Contoh:
* Bagian Keuangan sudah selesai menyusun anggaran tahunan kantor yang akan dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok

Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
Contoh:
* Satelit Palapa (pernyataan sumpah yang dikemukakan Gajah Mada) membentuk sistem satelit domestik di Indonesia.
* Pertumbuhan penjualan tahun ini (lihat Tabel 9) menunjukkan adanya perkembangan baru dalam pasaran dalam negeri.

Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh:
* Kata cocaine diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a)
* Pembalap itu berasal dari (kota) Medan.

Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh:
* Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.

Tanda Kurung Siku [...]

Digunakan untuk tambahan komentar yang bukan berasal dari penulis asli.
Contoh:
* Katanya, "[Adam] tidak datang ke sekolah hari ini".

Tanda Kurung Lancip (<...>)
Biasa digunakan di bahasa komputer HTML

Tanda Garis Bawah ( _ )
Biasa digunakan pada alamat e-mail

Tanda Kurung Ganda «...»
Biasa digunakan di bahasa pemrograman komputer

Tanda Petik "..."
1. Tanda petik digunakan untuk menyatakan suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan.
Contoh:
kata Ketua, "Kita akan segera berangkat besok."

Tanda Petik Tunggal '...'
Tanda petik tunggal biasa digunakan untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.
Contoh
:
“Aku mendengar seseorang memanggil, ‘Nori, Nori’, dari hutan itu,” ujar Ramon.

Tanda petik tunggal juga digunakan untuk mengapit terjemahan, ungkapan asing, atau penjelasan kata. Kalau dalam linguistik, tanda petik itu disebutkan mengapit makna.

Tanda Garis Miring ( / )

Biasa digunakan untuk menyatakan "atau", biasanya untuk dua kata yang bersinonim.
Contoh:
* Membuat / melakukan. (dibaca: membuat atau melakukan)

Untuk dua hal yang hampir serupa bunyinya, dalam hal ini tanda "/" tidak dibaca.
Contoh:
* RT/RW
* AC/DC

Baca juga yang artikel berikut ini:
Pedoman Penulisan Huruf Kapital
Pedoman Penulisan Singkatan dan Akronim
Pedoman Penulisan Tanggal dan Angka

Silahkan berkomentar..Terima Kasih..

Related Articles



Comments:

Post a Comment

Comment as > Select Profile > pilih: Nama/URL
(URL/Blog/Website: kosongkan jika belum punya)


  © 2008 - 2011 by GEMA PRASADA

Back to TOP PAGE  

;